Gubernur DKI Pramono Anung Bangun Gedung Baru Bank Jakarta di SCBD, Purbaya Yudhi Sadewa: “Saya Senang, Nggak Keluar Uang!”

Daftar Isi


Jakarta, Wacana Publik - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan rencana ambisius Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk membangun gedung baru di kawasan elit Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan. Rencana tersebut disampaikan langsung oleh Pramono saat bertemu dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat itu, Pramono menyampaikan bahwa pembangunan gedung baru tersebut akan difokuskan sebagai pusat kegiatan Bank Jakarta, lembaga keuangan daerah yang diharapkan menjadi simbol kemajuan ekonomi ibu kota. “Kami memohon persetujuan Kementerian Keuangan, Pak Menteri, untuk bisa disetujui dan kami akan segera bangun di SCBD, untuk pusat Bank Jakarta, dalam bentuk kerja sama dengan Kementerian Keuangan,” kata Pramono di hadapan Purbaya dan sejumlah pejabat yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Rencana pembangunan ini, menurut Pramono, merupakan bagian dari upaya memperkuat kemandirian dan daya saing sektor keuangan daerah. Ia menekankan bahwa kehadiran gedung baru itu bukan hanya menjadi simbol fisik kemajuan, melainkan juga mendorong aktivitas ekonomi yang lebih sehat, efisien, dan modern di Jakarta.

Menkeu Sambut Positif, Purbaya: “Saya Senang Banget, Nggak Keluar Uang!”

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyambut gembira rencana pembangunan tersebut. Dengan nada santai namun serius, Purbaya mengaku sangat senang karena proyek tersebut dapat membantu pertumbuhan ekonomi nasional tanpa membebani anggaran negara.

“Saya senang banget dengan itu. Kenapa? Karena itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan nasional secara keseluruhan. Dan yang paling penting apa? Saya nggak keluar uang. Uangnya dari Bank DKI,” kata Purbaya dengan tawa ringan yang disambut riuh tepuk tangan para hadirin.

Menurut Purbaya, rencana pembangunan gedung Bank Jakarta menunjukkan bahwa pemerintah daerah kini semakin berani berinovasi dalam pembiayaan pembangunan. Ia menilai langkah Pemprov DKI Jakarta melalui Bank DKI patut diapresiasi karena memanfaatkan sumber daya yang sudah ada untuk menciptakan dampak ekonomi luas tanpa menambah beban fiskal pusat.

Dana dari Bank DKI, Dorongan untuk Ekonomi Daerah

Lebih lanjut, Purbaya menegaskan bahwa Bank DKI memiliki kapasitas keuangan yang kuat untuk merealisasikan proyek besar seperti ini. Ia bahkan mendorong agar dana yang dimiliki bank milik daerah itu dapat digunakan secara produktif, bukan hanya disimpan tanpa pergerakan berarti.

“Bank DKI itu punya banyak uang, dan uang itu harus bergerak. Harus digunakan untuk pembangunan dan peningkatan aktivitas perekonomian. Kalau uangnya diam, ya tidak ada dampak ke masyarakat,” ujarnya.

Purbaya menambahkan, dengan adanya proyek pembangunan ini, akan tercipta multiplier effect terhadap ekonomi, mulai dari peningkatan permintaan bahan bangunan, penyediaan lapangan kerja, hingga aktivitas ekonomi di sekitar kawasan SCBD yang semakin menggeliat.

“Utamanya nanti ada demand semakin naik, penciptaan tenaga kerja, dan lain-lain. Dan saya minta ke Pak Gubernur kalau bisa dimulai tahun ini juga, dalam beberapa bulan ke depan. Pak Gubernur setuju,” lanjutnya dengan nada penuh optimisme.

Pembangunan Ditarget Selesai dalam 15 Bulan

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kemudian menjelaskan bahwa pembangunan gedung pusat Bank Jakarta di SCBD ditargetkan rampung dalam waktu sekitar 15 bulan. Ia berharap proyek tersebut dapat selesai tepat waktu agar segera memberi dampak nyata terhadap ekonomi ibu kota.

“Jadi, ini bukan proyek yang berlarut-larut. Kita targetkan 15 bulan selesai. Setelah itu, kita lihat dampaknya terhadap ekonomi daerah maupun nasional. Saya yakin efeknya akan signifikan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa langkah strategis ini akan memberikan contoh bagi lembaga keuangan daerah lainnya di Indonesia untuk lebih berperan aktif dalam pembangunan ekonomi. “Kalau Jakarta bisa, daerah lain juga pasti bisa. Saya ingin ini jadi inspirasi,” tegasnya.

Candaan Hangat Antara Purbaya dan Pramono

Di tengah suasana serius membahas proyek pembangunan tersebut, tak jarang pertemuan itu diwarnai dengan tawa dan canda. Purbaya sempat melontarkan gurauan yang membuat hadirin tertawa. Ia meminta agar gedung baru Bank Jakarta dibangun dengan desain yang megah dan membanggakan.

“Jadi gini, temanya itu adalah Bank Jakarta pinjam tanah ke saya ya selama 50 tahun, saya kasih 50 tahun perjanjiannya. Nanti dibagi tiga ya. Pemerintah Pusat dapat jatuh 30% dari gedung itu. Syaratnya cuma satu, saya bilang ke Pak Gubernur, gedungnya bagus, jangan malu-maluin, biar saya masuk sana juga tenang,” ujar Purbaya sambil tertawa lebar.

Candaan tersebut dibalas Pramono dengan gaya khasnya yang santai namun tegas. Ia menegaskan bahwa dirinya memiliki selera desain yang lebih baik dari Menkeu. “Saya jawab, Pak Menkeu, saya punya selera lebih bagus dari Pak Menkeu, jadi pasti gedungnya lebih bagus,” kata Pramono disambut tawa para pejabat di ruangan.

Pusat Aktivitas Ekonomi dan Inovasi Keuangan

Gedung Bank Jakarta yang akan dibangun di kawasan SCBD bukan hanya sekadar kantor pusat. Menurut rencana, gedung ini akan menjadi pusat aktivitas ekonomi, inovasi keuangan, dan layanan perbankan digital modern. Dengan konsep smart building, gedung tersebut dirancang ramah lingkungan dan efisien energi, sejalan dengan visi Jakarta menuju kota berkelanjutan.

Dalam perencanaannya, bangunan ini juga akan memiliki area publik seperti ruang terbuka hijau, co-working space, dan pusat pelatihan keuangan digital. Tujuannya adalah agar gedung tersebut tidak hanya menjadi tempat kerja pegawai bank, tetapi juga pusat kolaborasi ekonomi kreatif dan UMKM yang berpotensi menggerakkan ekonomi Jakarta.

Pramono menegaskan, konsep ini merupakan upaya konkret Pemprov DKI untuk memperkuat sinergi antara sektor keuangan daerah dan pelaku ekonomi lokal. “Kami ingin Bank Jakarta menjadi financial hub yang melayani masyarakat dengan efisien, transparan, dan adaptif terhadap era digital,” jelasnya.

Dukungan Kementerian Keuangan untuk Inovasi Daerah

Sementara itu, Menkeu Purbaya menilai langkah Pemprov DKI sebagai terobosan yang sejalan dengan kebijakan fiskal nasional. Ia menyebut bahwa Kementerian Keuangan akan terus mendukung inisiatif daerah yang inovatif, selama pelaksanaannya transparan dan berorientasi pada kesejahteraan publik.

“Kalau daerah seperti Jakarta berani mengambil langkah maju seperti ini, tentu kita dukung. Tapi ya itu, harus akuntabel, jangan sampai proyeknya bagus di atas kertas tapi tidak memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar Purbaya.

Ia menekankan pentingnya transparansi dan tata kelola yang baik dalam setiap proyek pembangunan yang melibatkan aset negara maupun daerah. Dengan begitu, setiap rupiah yang digunakan dapat memberikan nilai tambah yang maksimal.

Simbol Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah

Rencana pembangunan gedung Bank Jakarta di SCBD ini juga mencerminkan sinergi kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Menurut pengamat ekonomi perkotaan, langkah ini menunjukkan bahwa Jakarta tetap menjadi pusat aktivitas ekonomi nasional, meskipun ibu kota negara akan berpindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Pembangunan gedung baru di jantung kawasan bisnis seperti SCBD menunjukkan bahwa Jakarta tidak kehilangan daya tariknya sebagai kota ekonomi utama. Bahkan, langkah ini dipandang sebagai simbol kebangkitan dan transformasi ekonomi pasca-pandemi, di mana kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci pemulihan.

Harapan Besar untuk Masyarakat dan Dunia Usaha

Dengan berdirinya gedung baru Bank Jakarta nanti, diharapkan kehadirannya dapat memberi manfaat langsung bagi masyarakat dan pelaku usaha di ibu kota. Bank Jakarta diharapkan menjadi lembaga keuangan daerah yang lebih kuat, profesional, dan mampu menjawab tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.

Selain itu, proyek pembangunan ini akan membuka ribuan lapangan kerja baru bagi masyarakat, terutama di sektor konstruksi dan jasa pendukung. Dalam jangka panjang, aktivitas ekonomi di sekitar kawasan SCBD juga akan meningkat, menciptakan efek domino yang positif bagi perekonomian nasional.

“Kalau kita bisa mulai pembangunan ini tahun ini, maka tahun depan sudah mulai terasa dampaknya. Lapangan kerja bertambah, konsumsi meningkat, dan ekonomi Jakarta makin tumbuh,” ujar Pramono penuh optimisme.

Pertemuan antara Gubernur DKI Pramono Anung dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Balai Kota Jakarta bukan sekadar pertemuan biasa. Di balik canda tawa dan keakraban yang terlihat, tersimpan semangat kolaborasi yang nyata antara pemerintah daerah dan pusat dalam membangun ekonomi Indonesia yang lebih tangguh.

Rencana pembangunan gedung baru Bank Jakarta di SCBD menjadi simbol baru dari kemajuan dan inovasi. Proyek ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak selalu harus bergantung pada anggaran pusat, melainkan dapat diinisiasi melalui kerja sama dan pemanfaatan aset daerah secara bijak.

Jika berjalan sesuai rencana, gedung tersebut akan menjadi ikon baru perbankan daerah di ibu kota — sekaligus bukti nyata bahwa Jakarta tetap menjadi pusat denyut ekonomi Indonesia, bahkan di tengah era desentralisasi dan pembangunan Ibu Kota Nusantara. (wp)

Posting Komentar