Istri Ungkap Kondisi Terkini Nadiem Makarim Usai Operasi Wasir: Masih Pemulihan, Doakan Bisa Kuat Jalani Sidang Praperadilan

Daftar Isi


Jakarta, Wacana Publik - Istri dari mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, yakni Franka Franklin Makarim, akhirnya buka suara mengenai kondisi terkini suaminya pasca operasi wasir atau ambeien yang dilakukan pada akhir September 2025 lalu.

Dalam keterangannya di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Senin, 6 Oktober 2025, Franka menyampaikan rasa syukurnya karena sang suami mendapat penanganan medis yang optimal.

“Kami bersyukur sekali Mas Nadiem mendapat atensi medis yang baik, sehingga sekarang masih dalam proses pemulihan dari operasi yang pertama,” ujarnya dengan nada haru.

Menurut Franka, kondisi kesehatan Nadiem kini sudah jauh lebih stabil. Namun, mantan bos Gojek itu masih harus menjalani perawatan intensif untuk memulihkan diri sepenuhnya sebelum menjalani operasi lanjutan.

Harapan untuk Kesembuhan dan Kekuatan Jalani Proses Hukum

Dalam kesempatan yang sama, Franka juga menyampaikan doa dan harapannya agar Nadiem segera pulih dari penyakit yang dideritanya. Ia berharap suaminya diberi kekuatan fisik maupun mental untuk menghadapi proses hukum yang tengah berlangsung.

“Doa saya Mas Nadiem bisa cepat kuat dan pulih, sehingga bisa juga cepat mendapati operasi pembedahan yang kedua dan bisa menjalani proses ini dengan sebaiknya dan sekuat-kuatnya,” tutur Franka dengan mata berkaca-kaca.

Sebagai istri, ia berkomitmen untuk terus mendampingi suaminya dalam masa pemulihan dan proses hukum. Franka juga meminta doa dari masyarakat agar suaminya bisa melewati masa sulit ini dengan tegar.

“Mohon doanya dari semua pihak agar Mas Nadiem diberi kesehatan dan kekuatan. Kami keluarga hanya ingin beliau segera sembuh dan bisa fokus membuktikan kebenaran di pengadilan,” tambahnya.

Ditemani Keluarga, Anak-Anak Ikut Menunjukkan Dukungan

Dalam penuturannya, Franka mengaku selalu menemani Nadiem sejak proses operasi hingga masa perawatan di rumah sakit. Ia mengatakan bahwa anak-anak mereka pun sangat perhatian terhadap kondisi ayahnya.

“Anak-anak selalu menanyakan kabar ayahnya setiap hari. Mereka rindu dan ingin sekali bisa melihat ayahnya cepat sembuh,” ucapnya.

Kehadiran keluarga, menurut Franka, menjadi kekuatan terbesar bagi Nadiem untuk terus semangat menjalani masa pemulihan dan menghadapi tekanan dari kasus hukum yang menjeratnya. “Keluarga adalah tempat pulang dan sumber energi untuk tetap bertahan,” kata Franka.

Kejagung Konfirmasi Operasi dan Pembantaran Nadiem ke Rumah Sakit

Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah mengonfirmasi bahwa Nadiem Makarim memang sedang dibantarkan ke rumah sakit untuk menjalani operasi wasir. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna, menjelaskan bahwa pembantaran dilakukan karena kondisi kesehatan Nadiem yang memerlukan penanganan medis serius.

“Ya, informasi yang bersangkutan memang sakit dan dilakukan operasi. Dibantarkan di rumah sakit,” ujar Anang di kompleks Kejagung, Jakarta Selatan, Senin, 29 September 2025.

Anang menambahkan, Nadiem hingga kini masih menjalani proses pemulihan di rumah sakit. Meski tidak menyebutkan secara rinci lokasi rumah sakit tempat Nadiem dirawat, ia memastikan bahwa Nadiem dirawat di rumah sakit milik pemerintah.

“Sudah dioperasi, katanya memang sakit di bagian dubur. Saya kurang tahu pasti kondisinya, nanti saya cek apakah sudah bisa langsung kembali ke sel atau masih dalam tahap pemulihan,” lanjut Anang.

Kondisi Nadiem Masih dalam Pengawasan Medis

Dari informasi yang beredar, Nadiem masih berada di bawah pengawasan dokter dan belum diperbolehkan kembali ke Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, cabang Kejari Jakarta Selatan. Dokter menyarankan agar mantan menteri itu benar-benar pulih sebelum kembali mengikuti proses hukum.

Sumber internal Kejagung menyebutkan bahwa kondisi Nadiem cenderung membaik, meski masih mengalami rasa nyeri pasca operasi. Ia juga diwajibkan untuk menjalani diet ketat dan menghindari aktivitas berat untuk mencegah kambuhnya penyakit tersebut.

Menurut tim medis, proses pemulihan operasi wasir biasanya memakan waktu beberapa minggu, tergantung dari tingkat keparahan dan respons tubuh pasien. Karena itu, pembantaran Nadiem ke rumah sakit dinilai sebagai langkah yang sesuai prosedur hukum dan kemanusiaan.

Nadiem Makarim Tengah Hadapi Sidang Praperadilan

Di tengah masa pemulihannya, Nadiem Makarim masih harus menghadapi sidang praperadilan atas status tersangkanya dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek. Sidang tersebut dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sejak Selasa, 23 September 2025.

Tim kuasa hukum Nadiem yang dipimpin Hana Pertiwi mengajukan permohonan praperadilan karena menilai penetapan tersangka terhadap kliennya tidak memenuhi unsur hukum yang sah.

Menurut Hana, penyidik Kejagung menetapkan Nadiem sebagai tersangka tanpa adanya dua alat bukti permulaan yang cukup, sebagaimana disyaratkan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Selain itu, hingga kini belum ada hasil audit resmi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait kerugian negara dalam kasus tersebut.

“Penetapan tersangka terhadap Pak Nadiem tidak memiliki dasar hukum yang jelas. Kami meyakini langkah praperadilan ini adalah bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan,” kata Hana.

Kasus Chromebook dan Dampak Politiknya

Sebagai informasi, kasus pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek yang dijalankan pada periode 2019–2022 memiliki total anggaran Rp 9,9 triliun. Kejagung menduga adanya penyimpangan dalam proses pengadaan yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 1,98 triliun.

Kasus ini menjadi perhatian besar publik karena melibatkan sosok Nadiem yang selama ini dikenal sebagai menteri muda dengan citra bersih dan progresif. Kini, posisinya sebagai tersangka membuat banyak pihak menilai bahwa pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sedang diuji keteguhannya.

Sementara itu, pihak keluarga Nadiem tetap optimistis bahwa kebenaran akan terungkap. “Kami percaya keadilan masih ada. Nadiem tidak pernah mengambil keuntungan pribadi dari program pendidikan digital itu,” ucap Franka saat menutup pernyataannya.

Publik Menanti Pemulihan dan Proses Hukum yang Adil

Kini, perhatian publik tertuju pada dua hal: kondisi kesehatan Nadiem Makarim dan jalannya sidang praperadilan yang akan menentukan langkah hukum berikutnya. Banyak kalangan berharap agar proses hukum berjalan transparan dan adil, tanpa tekanan politik atau kepentingan pihak tertentu.

Meski tengah menghadapi cobaan berat, Nadiem tetap mendapat dukungan moral dari keluarga, rekan kerja, dan sejumlah tokoh pendidikan. Harapan mereka satu: agar mantan Mendikbudristek itu segera pulih dan dapat membela diri secara langsung di persidangan.

Bagi publik Indonesia, kasus ini tidak hanya menjadi soal hukum, tetapi juga menyangkut citra reformasi pendidikan nasional yang pernah dijalankan oleh Nadiem Makarim. Semua mata kini menatap proses hukum ini—antara simpati atas kondisi kesehatannya dan penantian akan kebenaran hukum yang sesungguhnya. (wp)

Posting Komentar